ketika kerjamu tidak di hargai, maka saat itu kau sedang belajar KETULUSAN.
ketika usahamu di nilai tidak penting, maka saat itu kau sedang belajar KEIKHLASAN.
ketika hatimu terluka sangat dalam, maka saat itu kau sedang belajar tentang MEMAAFKAN.
ketika kau merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kau sedang belajar tentang KETANGGUHAN.
ketika kau harus membayar biaya yang seharusnya tidak kau tanggung, maka saat itulah kau belajar tentang KEMURAH HATIAN....
Tetaplah Semangat .....
Tetaplah Sabar....
Tetaplah Tersenyum...
Teruslah Belajar....
Teruslah Berjuang....
Karena kau sedang menimba ilmu di UNIVERSITAS KEHIDUPAN.... :-)
UNIVERSITAS KEHIDUPAN
Pengalaman Pertama Saat Pertama Kali Masuk Universitas Gunadarma
Pengalaman Pertama Saat Pertama Kali Masuk Universitas Gunadarma
Pengalaman pertama saya saat pertama kali masuk Universitas Gunadarma adalah mengikuti Pengenalan Program Studi Dan Program Pendidikan Tinggi (PPSPPT) Fakultas pada tanggal 23 Agustus 2010. Pada hari itu saya sebagai calon mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma datang pukul 07.00 WIB di kampus E (Kelapa Dua) Universitas Gunadarma untuk mengikuti serangkaian kegiatan PPSPPT. Di waktu acara PPSPPT Fakultas tersebut seluruh calon mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Psikologi mengikuti kegiatan tersebut. Saya sebagai calon mahasiswi Fakultas Psikologi di haruskan menguncir rambut menjadi 2 dan di ikat memakai pita berwarna abu-abu sebagai tanda calon mahasiswi Psikologi karena abu-abu adalah warna dari bendera Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.
Selain memakai pita berwarna abu-abu, seragam yang harus saya gunakan juga berwarna putih dan hitam. Sebagaimana kemeja berwarna putih dan rok berwarna hitam. Dan perintah selanjutnya bagi setiap calon mahasiswa dan mahasiswi tidak di perkenankan membawa kendaraan pribadi seperti motor atau mobil pribadi. Selain itu setiap calon mahasiswa dan mahasiswi di wajibkan memiliki tanda pengenal peserta PPSPPT beserta fotonya. Kegiatan PPSPPT Fakultas tersebut berjalan bersamaan dengan bulan Ramadhan yang dimana seluruh umat muslim wajib menjalankannya.
Selama kegiatan PPSPPT Fakultas berjalan, tak sedikit senior-senior dari panitia kegiatan tersebut memarahi para calon mahasiswa dan mahasiswi yang melanggar dari ketentuan-ketentuan yang telah di berikan oleh panitia PPSPPT Fakultas. Contohnya seperti rok yang pendek, tidak memakai kemeja dan foto yang ukurannya salah di dalam tanda pengenal peserta PPSPPT. Ada juga yang harus di hukum untuk menyanyikan lagu Mars Gunadarma dan Yel-Yel Fakultas Psikologi karena datang tidak tepat waktu atau terlambat. Setelah hampir kurang lebih 2 jam di jemur di lapangan kampus E (Kelapa Dua) Universitas Gunadarma sebagaimana lokasi yang telah di tentukan, tibalah saat yang sedikit mengurangi kelelahan yaitu kita dapat duduk dibawah tenda yang telah di sediakan oleh panitia. Dibawah tenda tersebut masing-masing peserta PPSPPT dibagi ke dalam kelompoknya masing-masing. Saya mendapat di kelompok 2 yang di namakan dengan nama seorang tokoh yaitu Karl Roger.
Selama di bawah tenda tersebut saya mendengarkan pengarahan tentang bagaimana sistem perkuliahan di Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma dari Ketua Dekan beserta Pembantu Dekan samapai kepada Ketua Program Studi dan Koordinator Laboraturium Psikologi Universitas Gunadarma. Di dalam pengarahan tersebut saya menjadi lebih mengetahui tentang kegiatan perkuliahan di Fakultas Psikologi. Setelah acara pengarahan dari Ketua Dekan selesai sudah kemudian acara pembagian buku paket dan almamater pun terlaksanakan. Secara bergilir dari satu kelompok ke kelompok lain pun mengantri untuk mengambil buku paket. Kemudian untuk pengambilan almamater dilakukan oleh masing-masing pembimbing kelompok yang terdiri dari berbagai panitia yang di tunjuk.
Setelah selesai pembagian almamater, kemudian para calon mahasiswa dan mahasiswi di perintahkan untuk memakai almamater di dalam kelompok barisannya. Selesai berbaris dengan rapi baru kemudian Ketua Pelaksana Acara pun menyatakan para calon mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma sekarang secara sah menjadi bagian dari para mahasiswa dan mahasiswi baru Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. Sebelum pulang pun tak lupa seluruh mahasiswa dan mahasiswi baru melakukan acara bersalaman kepada senior-senior yang bertugas selaku panitia acara PPSPPT Fakultas tersebut. Kegiatan acara PPSPPT Fakultas pun berakhir di hari itu juga dengan lancar dan baik sekitar pukul 15.00 WIB. Dan saya pun kembali pulang kerumah dengan perasaan senang karena saat ini saya telah menjadi seorang mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.
Nama : Murdiani D.P
Kelas : 1PA04
Mata kuliah : IBD
Pengalaman Pertama Saat Pertama Kali Masuk Universitas Gunadarma
Pengalaman Pertama Saat Pertama Kali Masuk Universitas Gunadarma
Pengalaman pertama saya saat pertama kali masuk Universitas Gunadarma adalah mengikuti Pengenalan Program Studi Dan Program Pendidikan Tinggi (PPSPPT) Fakultas pada tanggal 23 Agustus 2010. Pada hari itu saya sebagai calon mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma datang pukul 07.00 WIB di kampus E (Kelapa Dua) Universitas Gunadarma untuk mengikuti serangkaian kegiatan PPSPPT. Di waktu acara PPSPPT Fakultas tersebut seluruh calon mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Psikologi mengikuti kegiatan tersebut. Saya sebagai calon mahasiswi Fakultas Psikologi di haruskan menguncir rambut menjadi 2 dan di ikat memakai pita berwarna abu-abu sebagai tanda calon mahasiswi Psikologi karena abu-abu adalah warna dari bendera Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.
Selain memakai pita berwarna abu-abu, seragam yang harus saya gunakan juga berwarna putih dan hitam. Sebagaimana kemeja berwarna putih dan rok berwarna hitam. Dan perintah selanjutnya bagi setiap calon mahasiswa dan mahasiswi tidak di perkenankan membawa kendaraan pribadi seperti motor atau mobil pribadi. Selain itu setiap calon mahasiswa dan mahasiswi di wajibkan memiliki tanda pengenal peserta PPSPPT beserta fotonya. Kegiatan PPSPPT Fakultas tersebut berjalan bersamaan dengan bulan Ramadhan yang dimana seluruh umat muslim wajib menjalankannya.
Selama kegiatan PPSPPT Fakultas berjalan, tak sedikit senior-senior dari panitia kegiatan tersebut memarahi para calon mahasiswa dan mahasiswi yang melanggar dari ketentuan-ketentuan yang telah di berikan oleh panitia PPSPPT Fakultas. Contohnya seperti rok yang pendek, tidak memakai kemeja dan foto yang ukurannya salah di dalam tanda pengenal peserta PPSPPT. Ada juga yang harus di hukum untuk menyanyikan lagu Mars Gunadarma dan Yel-Yel Fakultas Psikologi karena datang tidak tepat waktu atau terlambat. Setelah hampir kurang lebih 2 jam di jemur di lapangan kampus E (Kelapa Dua) Universitas Gunadarma sebagaimana lokasi yang telah di tentukan, tibalah saat yang sedikit mengurangi kelelahan yaitu kita dapat duduk dibawah tenda yang telah di sediakan oleh panitia. Dibawah tenda tersebut masing-masing peserta PPSPPT dibagi ke dalam kelompoknya masing-masing. Saya mendapat di kelompok 2 yang di namakan dengan nama seorang tokoh yaitu Roger Karl.
Selama di bawah tenda tersebut saya mendengarkan pengarahan tentang bagaimana sistem perkuliahan di Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma dari Ketua Dekan beserta Pembantu Dekan samapai kepada Ketua Program Studi dan Koordinator Laboraturium Psikologi Universitas Gunadarma. Di dalam pengarahan tersebut saya menjadi lebih mengetahui tentang kegiatan perkuliahan di Fakultas Psikologi. Setelah acara pengarahan dari Ketua Dekan selesai sudah kemudian acara pembagian buku paket dan almamater pun terlaksanakan. Secara bergilir dari satu kelompok ke kelompok lain pun mengantri untuk mengambil buku paket. Kemudian untuk pengambilan almamater dilakukan oleh masing-masing pembimbing kelompok yang terdiri dari berbagai panitia yang di tunjuk.
Setelah selesai pembagian almamater, kemudian para calon mahasiswa dan mahasiswi di perintahkan untuk memakai almamater di dalam kelompok barisannya. Selesai berbaris dengan rapi baru kemudian Ketua Pelaksana Acara pun menyatakan para calon mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma sekarang secara sah menjadi bagian dari para mahasiswa dan mahasiswi baru Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. Sebelum pulang pun tak lupa seluruh mahasiswa dan mahasiswi baru melakukan acara bersalaman kepada senior-senior yang bertugas selaku panitia acara PPSPPT Fakultas tersebut. Kegiatan acara PPSPPT Fakultas pun berakhir di hari itu juga dengan lancar dan baik sekitar pukul 15.00 WIB. Dan saya pun kembali pulang kerumah dengan perasaan senang karena saat ini saya telah menjadi seorang mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.
kelas : 1PA04
mata kuliah : IBD
BUDAYA TERTIB
Indonesia memiliki berbagai macam budaya-budaya. Budaya Timur adalah sebutan untuk budaya yang berasal dan berkembang di Indonesia.
Adanya kebudayaan menuntut para masyarakat yang tinggal di wilayah Indonesia untuk berperilaku sesuai dengan norma yang ada di masyarakat.
Karena pada dasarnya di Indonesia khususnya di dalam kehidupan masyarakat, norma-norma itu masih di pegang teguh oleh para masyarakat yang tinggal di Indonesia.
Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan akan adanya pengaruh atau dampak dari masuknya budaya asing yang hampir sampai saat ini membuat para masyarakat sudah
tidak lagi memperhatikan budaya timur yang berasal dari dalam wilayah yang kita diami.Khususnya, budaya ketimuran itu hampir tidak di perhatikan oleh kawula muda
di zaman sekarang. Maka dari itu seharusnya para generasi penerus bangsa saat ini memperhatikan akan budaya timur yang Indonesia miliki.
Salah satu contoh dari budaya di Indonesia yang ingin saya kupas disini adalah budaya tertib. Saat ini ketertiban yang ada di masyarakat menurut pandangan
saya para masyarakat sudah sangat kurang untuk melakukan budaya tertib.
Salah satunya contoh dari budaya tertib adalah para pemakai jalan raya dan orang-orang yang mengantri tiket di stasiun kereta api dan terminal-terminal bus
di Indonesia. Hal pertama yang saya ingin kupas disini dari permasalahan para pemakai jalan raya. Dari hari ke hari volume kendaraan yang ada di jalan semakin
padat, hal ini khususnya para pemakai jalan raya dengan menggunakan kendaraan roda dua. Banyaknya para pemakai kendaraan roda dua saat ini tidak memperhatikan
akan rambu-rambu lalu lintas. Maka dari itu tidak jarang banyaknya terjadi kecelakaan yang bisa hingga merenggut nyawa penggendara roda dua.
Saat ini saya lihat tidak banyak para penggendara roda dua yang sabar dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Dapat saya simpulkan bahwa para pengendara
roda dua selalu berkeinginan ingin cepat sampai di tujuan dengan tidak memperhatikan keselamatannya sendiri dan penumpangnya. Pihak kepolisian juga memberikan
rambu-rambu lalu lintas untuk pengguna jalan raya bukan tidak untuk keselamatan pengendara tetapi juga untuk ketertiban pengendara kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
Banyaknya kecelakaan yang terjadi asalnya dari peraturan yang diberikan pihak kepolisian yang tidak di ikiti dan di patuhi oleh pengguna jalan. Alangkah lebih
baik apabila para pengendara memikirkan juga akan keselamatan dirinya dan penumpangnya.
Hal kedua yang saya ingin bahas disini adalah permasalahan budaya antri di masyarakat. Tak sedikit masyarakat yang ingin selalu pertama di dalam
setiap ada antrian, baik itu dalam mengantri untuk membeli tiket di stasiun kereta api atau terminal bus. Bahkan untuk membayar masuk tol saja banyak
yang tidak ingin untuk mengantri dengan baik agar tidak menimbulkan kemacetan di jalan raya. Banyaknya masyarakat yang selalu ingin pertama dan tidak
membudayakan untuk antri dengan baik tidak jarang menimbulkan kemacetan di jalan raya sehingga menghambat perjalanan untuk pengguna jalan yang lain
yang ingin sampai lebih awal di tempat tujuan. Di saat sekarang ini yang semakin menipis budaya antri yang di terapkan di dalam kehidupan
masyarakat tidak sedikit masyarakat misalnya yang ingin berangkat bekerja harus berangkat lebih awal sekali untuk menghindari kemacetan yang terjadi
di jalan raya. Apabila para pengguna jalan melakukan kerja sama yang baik dengan pihak kepolisian untuk mematuhi aturan rambu lalu lintas yang di
pasang oleh polisi saya yakin kemacetan yanga da saat ini akan sangat berkurang untuk terjadi.
Selain permasalahan kemacetan yang terjadi di jalan raya ada lagi permasalahan dari sikap masyarakat dalam mengantri baik untuk membeli tiket
di stasiun kereta api ataupun terminal bus. Di dalam mengantri untuk membeli tiket di stasiun kereta api ataupun terminal bus tak sedikit banyak orang
yang selak menyelak dalam mengantri. Padahal akhirnya pun sama saja maksud dan tujuan orang-orang itu adalah mengantri untuk mendapatkan tiket.
Rasa tak sabar yang menipis dari beberapa masyarakat membuat suasana mengantri menjadi kurang baik atau ricuh. Terkadang saya melihat ada diantara
orang-orang yang ingin membeli tiket menjadi bertengkar di dalam antrian karena ada beberapa orang yang tak sabar untuk mengantri memilih untuk
menyelak dalam barisan yang membuat orang lain yang telah mengantri dengan baik menjadi emosi. Hal itu seharusnya membuat orang yang menyelak
berperasaan malu karena mengambil barisan orang lain. Tetapi tidak sedikit juga orang yang telah mengambil barisan orang lain atau menyelak merasa
tidak peduli dengan sekitarnya. Dan akhirnya pun kericuhan dalam antrian terjadi hanya karena permasalahan kecil yaitu sulitnya rasa untuk mengantri.
Dengan demikian alangkah lebih indahnya dan baiknya apabila di antara masyarakat melakukan budaya untuk tertib demi kenyamanan bersama.
Apabila di dalam memakai jalan raya ataupun membeli tiket para masyarakat membudayakan tertib mudah-mudahan adanya kemacetan dan kecelakaan yang
terjadi saat ini semakin menipis. Tingkat kesabaran dari kita sendiri yang lebih di tingkatkan agar ingin untuk mengantri dengan baik bersama-
sama untuk kenyamanan bersama karena kita hidup tidak dapat sendiri melainkan membutuhkan orang lain.
Mata kuliah : IBD
Karya : Murdiani D.P
NPM : 14510866
Kelas : 1PA04
Mengusir Rasa Malas
Rasa malas sejatinya merupakan sejenis penyakit mental. Mengapa disebut penyakit mental? Disebut demikian karena akibat buruk dari rasa malas memang sangat merugikan. Siapa pun yang dihinggapi rasa malas akan kacau kinerjanya dan ini jelas-jelas sangat merugikan. Sukses dalam karir, bisnis, dan kehidupan umumnya tidak pernah datang pada orang yang malas.
Masyarakat yang dipenuhi oleh individu-individu yang malas tidak jelas tidak akan pernah maju.
cara mengatasi rasa malas di bawah ini:
1. Membuat Tujuan
Orang yang malas biasanya tidak memiliki motivasi untuk berkembang ke arah kehidupan yang lebih baik. Sementara orang yang tidak memiliki motivasi biasanya tidak memiliki tujuan-tujuan hidup yang pantas dan layak untuk diraih. Dan orang yang tidak memiliki tujuan-tujuan hidup, biasanya sangat jarang bahkan mungkin tidak pernah menuliskan resolusi atau komitmenkomitmen pencapaian hidup.
Di sinilah pangkal persoalannya. Tanpa tujuan, resolusi, atau komitmen-komitmen pencapaian hidup, maka seseorang hanya bergerak secara naluriah dan sangat rentan diombang-ambingkan situasi di sekelilingnya. Posisi seperti ini membuatnya menjadi pasif, menunggu, tergantung pada situasi, dan cenderung menyerah pada nasib. Dalam keadaan seperti ini, tidak akan ada motivasi untuk meraih atau mencapai sesuatu. Tidak adanya sumber-sumber motivasi hidup menyebabkan kemalasan.
biasanya tidak memiliki motivasi untuk berkembang ke arah kehidupan yang lebih baik.
Sementara orang yang tidak memiliki motivasi biasanya tidak memiliki tujuan-tujuan hidup yang pantas dan layak untuk diraih. Dan orang yang tidak memiliki tujuan-tujuan hidup, biasanya sangat jarang bahkan mungkin tidak pernah menuliskan resolusi atau komitmenkomitmen pencapaian hidup.
Di sinilah pangkal persoalannya. Tanpa tujuan, resolusi, atau komitmen-komitmen pencapaian hidup, maka seseorang hanya bergerak secara naluriah dan sangat rentan diombang-ambingkan situasi di sekelilingnya. Posisi seperti ini membuatnya menjadi pasif, menunggu, tergantung pada situasi, dan cenderung menyerah pada nasib. Dalam keadaan seperti ini, tidak akan ada motivasi untuk meraih atau mencapai sesuatu. Tidak adanya sumber-sumber motivasi hidup menyebabkan kemalasan.
2. Mengasah Kemampuan
Orang yang memiliki tujuan-tujuan hidup yang pasti, membuat resolusi dan komitmenkomitmen pencapaian biasanya memiliki motivasi tinggi. Tetapi tujuan yang samar-samar jelas tidak memberikan dampak motivasional yang signifikan. Nah, akan lebih baik lagi jika tujuantujuan dilengkapi dengan aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti mencari cara-cara yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Kita juga perlu sekali mengasah kemampuan atau ketrampilan-ketrampilan supaya langkah-langkah yang diambil itu akan membawa kita pada pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.
Contoh; jika pada tahun yang sudah ditargetkan kita ingin menjadi konsultan, maka sejak
sekarang aktivitas-aktivitas kita sudah harus difokuskan ke arah tujuan tersebut. Kita harus terus mengasah kemampuan mendiagnosa masalah, menemukan penyebab, menganalisis, mengkomunikasikan gagasan, menawarkan solusi, dan memperbaiki kemampuan presentasi.
3. Pergaulan Dinamis
Para pemenang berkumpul dengan sesama pemenang, sementara para pecundang cenderung berkumpul dengan sesama pecundang. Ungkapan tersebut mengandung kebenaran. Sulit sekali bagi seorang pemalas untuk hidup di lingkungan para pemenang. Sulit bagi orang malas untuk berada secara nyaman di tengah-tengah orang yang sangat optimis, sibuk, giat bekerja, dan bersemangat mengejar prestasi. Demikian sebaliknya. Sulit sekali bagi para high achiever untuk betah berlama-lama dengan para orang malas dan pesimistik.
Situasi atau lingkungan di mana kita berada sungguh ada pengaruhnya. Orang yang mulai
dihinggapi rasa malas sangat dianjurkan agar menjauhi mereka yang juga mulai diserang
kebosanan, putus asa, rasa enggan, apalagi negative thinking. Sepintas, berkeluh kesah dengan mereka dengan orang-orang seperti itu dapat melegakan hati. Ada semacam rasa pelepasan dari belenggu psikologis. Walau demikian, dalam situasi malas sedang menyerang, mendekati orang-orang yang sedang down sama sekali tidak menolong satu
sama lain. Rasa malas dan kebuntuan justru bisa tambah menjadi-jadi. Ini bisa menjerumuskan masing-masing pihak pada pesimisme, keputusasaan, dan kemalasan total. Jika rasa malas mulai menyerbu kita, jangan berlama-lama duduk berdiam diri.Cara paling ampuh menghilangkan kemalasan adalah bangkit berdiri dan menghampiri orang-orang yang sedang tekun dan bersemangat melakukan sesuatu. Dekati mereka yang sedang bekerja keras untuk meraih impian-impiannya. Manusia-manusia optimis, self-motivated, punya ambisi, positive thinking, dan memiliki tujuan hidup pasti, umumnya memancarkan aura positif kepada apa pun dan siapa pun di sekelilingnya. Pancaran optimisme dan semangat itulah yang bisa menginspirasi orang lain, bahkan menularkan semangat yang sama sehingga orang lain jadi ikut tergerak.
Rasa malas jelas merugikan. Obat mujarabnya adalah menumbuhkan kebiasaan mendisiplinkan diri dan menjaga kebiasaan positif tersebut. Sekalipun seseorang memiliki cita-cita atau impian yang besar, jika kemalasannya mudah muncul, maka cita-cita atau impian besar itu akan tetap tinggal di alam impian. Jadi, kalau Anda ingin sukses, jangan mempermudah munculnya rasa malas. Rasanya banyak diantara kita yang punya “penyakit” suka menunda-nunda pekerjaan. Penyakitini, yang sebetulnya adalah kebiasaan, seringkali disebabkan karena kita malas mengerjakan sesuatu. Malas bangun dari tempat tidur, malas pergi olahraga, malas menyelesaikan tugas kantor, dll.
Tulisan di atas merupakan cuplikan dari buku berjudul Tips Menghilangkan Malas disusun oleh Me n’ Masehi
Jika Anda ingin ambil buku tersebut selengkapnya silakan langsung klik download ini
sumber: http://massofa.wordpress.com/2010/02/15/mengusir-rasa-malas/
Ilmu Budaya Dasar
Ilmu Pengetahuan dan Perkembangannya
ILMU PENGETAHUAN DAN KITA