Psikologi lintas budaya adalah kajian mengenai persamaan dan
perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai budaya dan
kelompok etnik mengenai hubungan-hubungan di antara ubahan psikologis dan
sosio-budaya, ekologis, dan ubahan biologis serta mengenai perubahan-perubahan
yang berlangsung dalam ubahan-ubahan tersebut.
Menurut Segall, Dasen dan Poortinga, psikologi lintas-budaya
adalah kajian mengenai perilaku manusia dan penyebarannya, sekaligus
memperhitungkan cara perilaku itu dibentuk dan dipengaruhi oleh
kekuatan-kekuatan sosial dan budaya. Definisi ini mengarahkan perhatian pada
dua hal pokok: keragaman perilaku manusia di dunia dan kaitan antara perilaku
terjadi. Definisi ini relatif sederhana dan memunculkan banyak persoalan.
Sejumlah definisi lain mengungkapkan beberapa segi baru dan menekankan beberapa
kompleksitas: Riset lintas-budaya dalam psikologi adalah perbandingan
sistematik dan eksplisit antara variabel psikologis di bawah kondisi-kondisi
perbedaan budaya dengan maksud mengkhususkan antesede-anteseden dan
proses-proses yang memerantarai kemunculan perbedaan perilaku.
- Tujuan dari psikologi lintas budaya sendiri adalah untuk melihat persamaan dan perbedaan fungsi individu secara psikologis dari berbagai budaya dan kelompok etnik.
Kaitan antara Psikologi lintas budaya dengan ilmu lainnya antara lain sebagai berikut:
Psikologi lintas-budaya jelas memiliki semua persyaratan suatu upaya interdisipliner. Di dalamnya dibahas legitimasi pengkajian suatu fenomen dari beragam perspektif tanpa pengkhawatirkan reduksionisme. Konsep terakhir ini sering muncul dalam perdebatan interdispliner untuk memapas fenomena suatu disiplin ke arah penjelasan yang lebih dapat diterima secara umum dalam disiplin mendatang yang “lebih mendasar”.
Untuk membantu kita melihat bagaimana psikologi lintas-budaya berhubungan dengan disiplin lain. Dibelahan kiri terdapat disiplin-disiplin pada aras populasi yang secara luas berkenaan dengan pemaparan, penganalisisan, dan pemahaman terhadap cirri-ciri seluruh populasi, kelompok atau kolekivitas. Dari disiplin-disiplin beraras populasi ini, psikologi lintas-budaya dapat menarik sejumlah informasi substansial. Informasi-informasi ini dapat dikembangkan ilmu psikologi, berfungsinya individu, dan pemahaman terhadap variasi prilaku individu yang tampil dalam populasi beragam budaya.
Cara mewawasi berbagai aras ini tidak lain untuk memaparkan alas an yang sering dikemukakan bahwa secara luas antropologi, ekologi, dan biologi merupakan disiplin–disiplin alamiah (naturalistik)
Dalam suatu analisis terperinci, Jahoda (1982, 1990) mengkaji hubungan antropologi dan psikologi yang banyak hal merupakan hubungan interdisipliner paling substansial. Kemudian disusul suatu periode saling menolak, bahkan bermusuhan, dengan pengecualian pada bidang “budaya dan kepribadian” (kini dikenal sebagai “antropologi psikologi”) pada beberapa dasawarsa terakhir.
Pengertian Psikologi Indigenous
Indigenous psychology adalah kajian ilmiah mengenai perilaku dan mental manusia yang bersifat pribumi, tidak
dibawa dari daerah lain, dan didesain untuk masyarakatnya sendiri. Pendekatan
ini mendukung pembahasan mengenai pengetahuan, keahlian, kepercayaan yang
dimiliki seseorang serta mengkajinya dalam bingkai kontekstual yang ada. Teori,
konsep, dan metodenya dikembangkan secara indigenous disesuaikan dengan
fenomena psikologi yang kontekstual. Tujuan utama dari pendekatan indigenous
psychology adalah untuk menciptakan ilmu pengetahuan yang lebih teliti,
sistematis, universal yang secara teoritis maupun empiris dapat dibuktikan.
Kemunculan
indigenous psychology tidak lepas dari kebimbangan-kebimbangan peneliti
psikologi dari Asia, yang belajar psikologi di Barat, ketika mereka kembali dan
mencoba untuk mengembangkan psikologi di negaranya, mereka menjumpai banyak
kesulitan dan mulai mempertanyakan kembali validitas, universalitas, dan
aplikabilitas dari teori-teori psikologi. Para peneliti tersebut berkesimpulan
bahwa setiap budaya harus dipahami dari bingkai acuannya sendiri, termasuk
konteks ekologi, sejarah, filosofi, dan agama yang ada.
Indigenous psychology
menyajikan suatu pendekatan dimana muatannya (makna, nilai dan kepercayaan)
bersifat kontekstual (keluarga, sosial, budaya, dan ekologi) yang secara
eksplisit menggabungkannya dalam desain penelitian.
Pengertian Psikologi Budaya
Psikologi budaya
adalah studi tentang cara tradisi budaya dan praktek sosial meregulasikan,
mengekspresikan, mentransformasikan dan mengubah psike manusia. Psikologi
budaya adalah studi tentang cara subjek dan objek, self dan other, psike dan
budaya, person dan konteks, figure dan ground, praktisi dan praktek hidup
bersama, memerlukan satu sama lain. Psikologi budaya adalah
studi tentang dunia intensional, studi dari fungsi personal dalam dunia
intensional khusus. Hal tersebut berarti menyelidiki psikosomatis,
sosiokultural, dan tak terelakkan, realitas yang beragam (menyebar) dalam subjek
dan objek tidak dapat dipisahkan karena mereka bersifat interdependensi
sebagaimana mereka saling membutuhkan.
Psikologi budaya adalah interdisiplin ilmu tentang
manusia yang bertujuan untuk mengembangkan beberapa disiplin, khususnya
antropologi (satu kesatuan dengan linguistik) yang bermanfaat untuk menganalisa
lingkungan sosio-kultural (makna dan sumber-sumber “forms of life”) dalam semua
intensionalisme dan kekhususan mereka dan psikologi (satu kesatuan dengan
filosofi) yang bermanfaat untuk analisis tentang person dalam semua
intensionalitas dan historisitasnya.
Pengertian Antropologi
Antropologi
berasal dari kata Yunani (baca: anthropos)
yang berarti "manusia" atau "orang", dan logos yang berarti "wacana" (dalam pengertian
"bernalar", "berakal"). Anthropologi mempelajari manusia
sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial.
Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari
tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu.
Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang
berbeda dari apa yang dikenal di Eropa.
Antropologi
lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam
arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi mirip
seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada
masyarakat dan kehidupan sosialnya.
Perbedaan psikologi lintas budaya dengan psikologi indigenous adalah dalam psikologi lintas budaya sendiri menurut saya kajian ilmunya membahas mengenai keragaman perilaku yang di bentuk dan dipengaruhi melalui sosial serta budaya dari lingkungan itu sendiri. Sedangkan untuk psikologi indigenous menurut saya adalah kajian ilmu yang secara ilmiah yang berasal dari pribumi yang tidak dipengaruhi oleh daerah lain sehingga dapat menghasilkan sebuah teori baru untuk memecahkan masalah yang akan dijelaskan dalam sebuah penelitian.
Perbedaan psikologi lintas budaya dengan psikologi budaya sendiri menurut saya adalah penjelasannya lebih meragamnya akan kebudayaan yang ada. Jika di psikologi budaya keragaman budaya itu adalah keragaman budaya didunia dan pengaruhnya terhadap masyarakat dalam suatu budaya tertentu sedangkan untuk psikologi lintas budaya sendiri menjelaskan lebih spesifik yaitu keragaman budaya yang ada dalam sebuah lingkungan masyarakat sosial yang mempengaruhi perilaku individu itu sendiri.
Perbedaan psikologi lintas budaya dengan antropologi menurut saya adalah jika dalam psikologi lintas budaya menekankan pada perbedaan individu secara psikologis dalam sebuah masyarakat, apabila dalam antropologi sendiri menjelaskan akan budaya masyarakat suatu etnis tertentu yang tinggal didaerah yang sama (masyarakat tunggal).
sumber :