Sistem Informasi Berbasis Komputer (C.B.I.S)
pengertian sistem informasi psikologi
Nama : Murdiani Dipa .P
NPM : 14510866
Bentuk-Bentuk Utama Dalam Terapi
Pengertian Psikoterapi
Tujuan terapi (Korchin) :
Dasar psikoterapi : Manusia pada dasarnya bisa dan mungkin untuk dipengaruhi / diubah melalui intervensi psikologi yang direncanakan
Terapi akan efektif jika :
Perbedaan Antara Konseling Dengan Psikoterapi
Konseling ditandai oleh jangka waktu yang lebih singkat, lebih sedikit waktu pertemuannya, lebih banyak melakukan evaluasi psikologis, lebih memperhatikan masalah keseharian klien dan lebih memfokuskan pada aktivitas kesadaran, lebih memberikan nasihat, kurang berhubungan dengan transferens, lebih menekankan pada situasi yang riel, lebih kognitif dan secara intensitas emosi tidak begitu mendalam dan menyeluruh.
Berangkat dari pemahaman Brammer & Shostrom (1977) mengemukakan bahwa :
1. Konseling ditandai oleh adanya terminology seperti : “educational, vocational, supportive, situational, problem solving, conscious awareness, normal, present-time dan short term”.
a) Konseling lebih berfokus pada konseren, ikhwal, masalah pengembangan, pendidikan, dan pencegahan. Sedangkan psikoterapi lebih fokus pada konseren atau masalah penyembuhan, penyesuaian, dan pengobatan.
b) Konseling dijalankan atas dasar falsafah atau pandangan terhadap manusia, sedang psikoterapi atas dasar ilmu atau teori kepribadian dan psikopatologi. Perlu ditambahkan bahwa konseling juga memanfaatkan teori kepribadian dan teori psikologi lainnya, tetapi bukan sebagai dasar kerjanya, melainkan hanya sebagai alat bantu dalam memahami individu.
c) Konseling dan psikoterapi berbeda dalam tujuan dan caranya dalam mencapai tujuan. Tujuan psikoterapi adalah mengatasi kelemahan tertentu melalui beberapa cara praktis mencakup “pembedahan psikis” dan pembedahan otak. Sedang konselor berurusan dengan identifikasi dan pemgembangan kekuatan-kekuatan positif pada individu. Hal ini dilakukan dengan membantu klien untuk menjadi seorang yang berfungsi secara sempurna.
d) Penekanan pada perbedaan subyek, konseling lebih menekankan pada hal-hal yang sadar dan masa kini, sedangkan terapi pada masa yang lalu.
e) Sifat gangguan yang ditangani konseling dan psikoterapi juga berbeda. Konseling lebih pada masalah-masalah yang membutuhkan pemecahan. Sedang psikoterapi menangani masalah disfungsi atau gangguan emosional yang parah.
Perbedaan
Konseling
|
Psikoterapi
|
Kurang intensif
|
Lebih intensif
|
preventif
|
Kuratif / reapartif
|
Fokus : edukasi, vocational, perkembangan
|
Fokus : remedial
|
Setting : sekolah, industri, social work,
|
Setting : rumah sakit, klinik, praktek pribadi,
|
Jumlah intervensi kurang
|
Jumlah intervensi banyak
|
supportive
|
rekonstructive
|
Penekanan “normal”
/ masalah ringan
|
Penekanan “disfungsi” / masalah berat
|
Short term
|
Long term
|
Multikulturalisme
Pengertian Multikulturalisme
Multikulturalisme adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan pandangan seseorang tentang ragam kehidupan di dunia, ataupun kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan terhadap adanya keragaman, dan berbagai macam budaya (multikultural) yang ada dalam kehidupan masyarakat menyangkut nilai-nilai, sistem, budaya, kebiasaan, dan politik yang mereka anut.
- Multikulturalisme isolasionis, mengacu pada masyarakat dimana berbagai kelompok kultural menjalankan hidup secara otonom dan terlibat dalam interaksi yang hanya minimal satu sama lain.
- Multikulturalisme akomodatif, yaitu masyarakat yang memiliki kultur dominan yang membuat penyesuaian dan akomodasi-akomodasi tertentu bagi kebutuhan kultur kaum minoritas. Masyarakat ini merumuskan dan menerapkan undang-undang, hukum, dan ketentuan-ketentuan yang sensitif secara kultural, dan memberikan kebebasan kepada kaum minoritas untuk mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan meraka. Begitupun sebaliknya, kaum minoritas tidak menantang kultur dominan. Multikulturalisme ini diterapkan di beberapa negara Eropa.
- Multikulturalisme otonomis, masyarakat plural dimana kelompok-kelompok kultural utama berusaha mewujudkan kesetaraan (equality) dengan budaya dominan dan menginginkan kehidupan otonom dalam kerangka politik yang secara kolektif bisa diterima. Perhatian pokok-pokok kultural ini adalah untuk mempertahankan cara hidup mereka, yang memiliki hak yang sama dengan kelompok dominan; mereka menantang kelompok dominan dan berusaha menciptakan suatu masyarakat dimana semua kelompok bisa eksis sebagai mitra sejajar.
- Multikulturalisme kritikal atau interaktif, yakni masyarakat plural dimana kelompok-kelompok kultural tidak terlalu terfokus (concern) dengan kehidupan kultural otonom tetapi lebih membentuk penciptaan kolektif yang mencerminkan dan menegaskan perspektif-perspektif distingtif mereka.
- Multikulturalisme kosmopolitan, berusaha menghapus batas-batas kultural sama sekali untuk menciptakan sebuah masyarakat di mana setiap individu tidak lagi terikat kepada budaya tertentu dan sebaliknya, secara bebas terlibat dalam percobaan-percobaan interkultural dan sekaligus mengembangkan kehidupan kultural masing-masing.
1. Letak geografis indonesia
2. perkawinan campur
3. iklim
Akulturasi Psikologis
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Yang membuat perkembangan manusia terjadi melalui adanya proses sosial dari budaya yang mempengaruhi proses pembentukan psikologis secara kognisi, emosi, motivasi dan kesehatan mental. Dengan adanya akulturasi seseorang belajar untuk mengetahui bagaimana kebudayaan asing mempengaruhi kebudayaan sendiri. Yang menjadi akulturasi psikologis menurut saya adalah proses akulturasi yang berpengaruh juga secara psikologis. Karena proses interaksi manusia terjadi sehari-hari dari situ manusia belajar mana hal yang baik dan buruk dan memilahnya untuk bagaimana seseorang bersikap menurut norma yang berlaku di masyarakat. Walaupun saat ini budaya asing sudah banyak mempengaruhi kebudayaan sendiri akan tetapi masih ada dalam berbagai lapis masyarakat sendiri yang masih memegang teguh norma budaya asli sendiri. Dengan adanya ilmu psikologi membuat manusia belajar untuk menggunakan kognisi (pikiran) mereka untuk secara tepat mengetahui hal-hal mana yang dapat cocok dengan pribadi manusia itu sendiri. Dan juga dengan adanya unsur emosi dan motivasi serta kesehatan mental mempengaruhi pribadi seseorang karena pada dasarnya manusia hidup dan berkembang dalam lingkungan sosial. Jadi, akulturasi psikologis mempengaruhi keberlangsungan hidup seseorang dimana manusia menggunakan unsur psikologis nya untuk bersosialisasi dengan adanya unsur budaya asing yang cepat atau lamban mempengaruhi budaya asli masyarakat pribumi.
Hal ini berkaitan dengan teori psikologi Harry Stack Sulivan yang secara garis besar menjelaskan bahwa
http://valentsimplewritter.blogspot.com/2012/01/teori-kepribadian-menurut-para-ahli.html
http://bknpsikologi.blogspot.com/2010/11/akulturasi-dan-enkulturasi.html